Link Referral Bukan Untuk Blogger Proffesional

Pernahkan Anda membuat artikel yang berisi rujukan ke link referral? Atau memberikann penjelasan yang panjang namun pada akhirnya hanya menuntun kepada sebuah link yang Anda buat? Apakah pembaca artikel mau meng-klik link tersebut dan mengikuti intruksi yang Anda berikan? Apa jawaban mereka? Jawabannya tergantung, mengapa?

Ada sebuah tutorial artikel yang memberikan penjelasan panjang lebar, namun ternyata memiliki tujuan tertentu. Memang benar artikel tersebut bekerja dan sesuai dengan fakta yang ada, tapi dibalik itu semua penulis artikel itu hanya memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang besar.

Referral

Artikelnya berguna, memiliki penjelasan yang lengkap, mudah dimengerti, enak dibaca, juga memberikan banyak keuntungan bagi pembaca, namun mengapa masih ada yang tidak mau mengikuti link dari artikel tersebut? Apa saja penyebabnya? Berikut ini akan diulas mengapa blogger  proffesional dan juga webmaster tidak mau menggunakan link Referral.

1. Mereka lebih tau dari Anda

Alasan pertama yang menjadi acuan dasar adalah mereka sudah mengetahui apa yang Anda tuliskan dan tujuan dari tulisan tersebut .Pengetahuan menjadi sebuah dasar untuk menghalangi orang lain melakukan apa yang diinginkannya. Mengetahui bahwa itu adalah rujukan menuju link referral membuat mereka tidak akan mengikuti link tersebut.

Pengguna internet yang lebih mengetahui bahwa itu ditujukan hanya untuk tujuan referral saja, mereka lebih memilih untuk memblok link dan mempastekannya di address bar. Mereka lebih memilih cara rumit tersebut daripada hanya mengklik link walaupun tujuan pembaca dan apa yang didapat sebenarnya sama. Itulah beberapa sifat yang dimiliki oleh beberapa blogger.

2. Mengetahui pemilik link akan mendapat keuntungan

Melanjutkan dari alasan pertama, kerena sudah tau maksud dari artikel tersebut dan mengetahui bahwa dengan mengikuti link tersebut akan memberikan keuntungan bagi penulis, membuat mereka menjadi tidak memiliki keinginan untuk menggunakan link yang ada di artikel tersebut. Dia sudah terlanjur tahu jika dengan mengklik link yang Anda bagikan hanya akan menguntungkan Anda semata.

3. Adanya ‘sedikit’ rasa iri

Mengingat sebuah referral bisa menghasilkan keuntungan yang banyak dan berlipat ganda jika berhasil mengajak banyak orang, akan menimbulkan rasa iri untuk blogger kelas atas yang justru belum memiliki penghasilan dari blognya. Ini merupakan sikap dasar yang wajar bagi seorang manusia, namun jika berlebihan juga bisa berbahaya. Pengguna lain bisa menyalahgunakan link referral tersebut agar secepatnya dilenyapkan dari internet.

Pada beberapa forum diskusi yang membahas seputar website dan blogging, administrator memberikan peraturan yaitu melarang untuk memberikan link yang berbau referral. Entah apa tujuannya, namun jika diketahui oleh pemilik forum maka link tersebut akan segera dihapus atau di hilangkan attribut referralnya.

Walaupun pada dasarnya memberikan link referral di tempat yang membahas diskusi seputar web hanyalah sia-sia, namun peraturan harus tetap ditegakkan. Melanggar peraturan berarti melakukan tindak kejahatan dimata pembuat peraturan tersebut.

Lalu Kemana Seharusnya Link Referral Ditulis?

Karena pengguna internet sekarang sudah lebih paham mengenai dunia internet yang mereka jelajahi, maka sebaiknya Anda harus lebih ahli dalam menyajikan kemana link referral tersebut seharusnya ditulis. Penempatan dan penulisan yang tepat akan memberikan keuntungan bagi pembaca maupun penulis artikel.

Misalnya saja Anda memberikan informasi mengenai sebuah webhosting yang memberikan layanan murah namun memiliki performa yang bagus (misalnya). Pastikan tulisan tersebut disajikan secara rinci, mulai dari penyajian fitur yang disediakan sampai cara mendaftar di webhosting tersebut. Ini bertujuan pengguna yang baru mengenal dunia hosting menjadi yakin dengan artikel yang dituliskan dan mau mengikuti link yang Anda buat.

Berbeda kondisi ketika saat itu menuliskan tutorial dengan apa adanya dan tanpa penjelasan yang logis. Pengguna internet yang baru mengenal hosting akan kebingungan dan ada kemungkinan kabur mencari artikel lain yang sejenis dan menyajikan materi yang lebih lengkap. Sedangkan seandainya ada blogger proffesional yang membaca aritkel, kemungkinan besar hanya akan membaca saja tanpa mengklik link apapun. Kalaupun menggunakan link tersebut, mereka pasti akan menghapus atribut referralnya dan menggunakan fresh linknya saja.

Selain itu masih banyak cara lain agar pembaca artikel mau mengikuti link referral tersebu, seperti membahas materi serta judul yang jauh dari tujuan  dunia blogging. Atau memilih informasi yang masih jarang diketahui banyak orang. Pilihlah materi sederhana yang kira-kira cocok untuk ditujukan seorang pengguna baru.

5 Comments

  1. selamat pagi mbak, terima kasih banyak informasinya gw jadi banyak wawasan setelah mbaca baca tulisan anda yang di tulis di halaman blog ini. salam kenal dari sutopo blogger jogja

  2. Tulisan yang bermanfaat terkait web hosting & online shop ini luar
    biasa bagus. Luar biasa sekali & penting sekali. Setiap orang yang pakai atau tengah cari service web host terbaik di Indonesia dan olshop kudu baca
    tulisan ini. Monggo mampir juga website saya ya min, banyak
    tulisan menarik yg semoga bermanfaat bagi siapa aja pemakai service web hosting.
    Salam.

  3. saya hingga saat ini masih bingung dengan penggunaan referal link, untuk manfaatnya juga saya masih bingung bercampur aduk dengan rasa takut akan dengan dampak terhadap website milik kita. artikel ini telah membawa saya kepemahaman yang berkembang mengenai referal link. Salam

  4. Link referral adalah hal yang sangat lumrah, seperti di kehidupan nyata saat kita berhasil merekomendasikan sesuatu sehingga menghasilkan penjualan, tentu kita akan dapat komisi dari penjual. Website afiliasi biasanya juga memberikan desclaimer tentang penghasilan dari link-link referral yang ada di halaman website mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*